bukan ga bisa, tp mau ato tidak mau

sebenernya dah lama aku punya keyakinan seperti judul di atas.
apapun, selama masih dalam perhitungan manusia, tidak dalam kondisi kahar ataupun sakit ataupun kematian ataupun kecelakaan, apapun itu bukan ga bisa, tp mau ato tidak mau.
barusan aku sharing dengan seorang teman yang bercerita ttg temannya yang kebetulan kukenal.
seorang wanita karir. setauku dia juga seorang wanita yang cerdas, tp mungkin tll cerdas yah :))
yang pasti dia berpendapat bahwa dia tidak bisa memberikan ASI pada anaknya. bukan karena dia sudah berusaha tp ASInya ga keluar, dia tidak bisa memberikan ASI pada anaknya dengan alasan:
'aku ga bisa kayak gitu *merah ASI di luar rumah untuk nabung ASI*, capek'

waaa....
ini sih bukan masalah ga bisa, ini masalah ga mau. kalo memang kemauan itu ada, pasti bisa.
berdasarkan yang pernah kualami, waktu aku jd pengepul ASI, memang ada yang memandang sinis, tp tidak sedikit yang mendukungku. bahkan memberiku bantuan pinjaman ruangan seadanya.
yang memandang sinis ga cuma laki2 lho... tp ibu2 juga. waktu itu aku heran. kok bisa yaaa..... maksudku, kita sesama ibu. aku pengen kasih yang terbaik untuk anakku, masa dia ga pengen begitu ya?
toh semua itu ga ada yang sia2. ikatan batinku dengan rahma kuat banget, sampe2 walopun rahma tiap hari kutinggal, toh dia masih tetep pilih aku, bukan neneknya yang setiap hari nemenin dia dan notabene jauh lebih sabar drpd aku :D benefit lain yang aku syukuri adalah, makin banyak pengepul ASI di kantorku, dan itu membuat pimpinan kantorku menyediakan ruang laktasi.
alhamdulillah.....