Jumat, 27 Januari 2012

belajar untuk (menghadapi) hidup, (menjalani) hidup untuk belajar

belajar memang ga ada putusnya dan ga harus ada ijazah ato penghargaannya. bahkan nilai pun ga harus ada.
belajar adalah belajar.
setiap yang kita pelajari adalah milik pribadi kita, bukan milik orang lain.
ilmu adalah sesuatu yang unik. ilmu atau pengetahuan adalah sesuatu yang dimiliki setiap orang yang tidak bisa dirampas oleh orang lain, dan kalo ilmu itu mau bertambah, maka bagikanlah ilmu ke sebanyak2nya orang. makin banyak ilmu itu dibagi, makin bertambah pula ilmu kita.

pembicaraan kemarin ttg seorang teman, sungguh2 'menyeret'ku masuk cukup dalam. sebenernya aku ga ada urusan dengan permasalahan ini. secara aku ga kenal baik ma yang bersangkutan, aku bukan orang sdm yang harus memberikan coaching mentoring dan counselling. aku hanya 'korban' yang kebetulan berada di tengah2 teman dari ybs dan orang sdm yang merupakan shohibku *mau ga ya dia kusebut shohib... :-? hmmmm.....*
teman dr ybs mempunyai pendapat dan pandangan yang menurutku seharusnya diungkapkan pada 'shohib'ku itu. tp si teman sungkan.
??!! sungkan???!!!
atas dasar apa?
:D
yang pasti akhirnya aku jd perantara bin jembatan yang memberikan prolog pada 'shohib'ku ttg pendapat dr teman ybs.
sepagian sampe siang aku nongkrong di ruangannya. mulai dari memberikan prolog, mendengar uraian 'shohib', memberikan komentar *yang sebenernya ga tll berani kulontarkan karena aku bukan ahlinya*, sampe pura2 jadi kursi dan kalender cengok bin bengong ndengerin teman dr ybs dan 'shohib' membahas permasalahan itu.
knp aku ga ngabur saja ya.... ?
sebenerny ngabur adalah ide yang terbersit dalam benakku saat teman dr ybs datang menghadap 'shohib'. tp ga jadi2 karena tatapan mata yang 'seolah2' memintaku untuk tinggal.
ge-er :(
iya memang :(
tp gpp....
aku ga nyesel ga kabur, meski agak dihina dina :))
aku dapat pengetahuan baru. salah satu pengetahuan baru ttg manusia yang kudapat. minggu ini aku dapat bbrp pengetahuan baru ttg manusia.
ciptaan Allah yang sempurna
ciptaan yang sempurna dari Yang Maha Sempurna.
kekompleksan kehidupan bbrp teman yang terjadi di depanku. membuat ilmuku bertambah.
ilmu dalam hal menghadapi hidup. betapa hidup ini berwarna.
dan akhirnya aku sampe pada kesimpulan, bahwa manusia menjalani hidup ini, salah satunya, adalah untuk belajar. belajar dan terus belajar. belajar untuk menghadapi hidup dan mensyukurinya.
nilmatMu ya Allah....

4 komentar:

May mengatakan...

nggg.. aku tau kenapa sohibnya pake tanda petik.. soalnya kamu ngga enak sama your real sohib toh, ya toh? wkwkwk...
setuju, belajar itu ga ada batasnya, ada hal-hal yang ga akan perneh kita pelajarai kalo kita ga 'nyebur' di dalamnya, meskipun kalo boleh milih sih utk hal2 ga enak mending kita belajar dari pengalaman orang lain saja :D

dian mengatakan...

ttg shohib ---> ya iyalah.... mana mau aku menyinggung perasaan my real shohib
*dusta setengah hidup :p*
ttg belajar dr org lain ---> setuju banget.... makanya, menurutku mendingan mikir keras gmn caranya bantuin orang lain dan berusaha merealisasikannya, drpd ngalami ndiri.

Rona Nauli mengatakan...

yak, Yan...sekarang adalah kali kedua sayah bingung dan roaming baca postinganmu ini :))

dian mengatakan...

bener2 sesuatu banget >:D<
memang yang mudeng kayaknya kalangan tertentu saja :p
tp gmn yaaa.... aku pengen nulis, jd ya kutulis aja :D