Selasa, 27 November 2012

kajian lingkungan

sebenernya kalo di indonesia, kajian lingkungan punya nama beken, yaitu AMDAL - Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, nama bule-nya EIA - Environment Impact Assessment. tp aku ga mau nulis ttg AMDAL, karena AMDAL ada dasar hukumnya, sedangkan aku males kalo musti nulis di blog pake nulis nomer2 peraturan segala kayak kerjaan.
kajian lingkungan seharusnya dilakukan setiap akan dilakukan suatu kegiatan. kecil ataupun besar. kajian lingkungan juga bisa lho dilakukan dalam skala rumah tangga.
misal neh, kita mau bersihin selokan di rumah.

rona lingkungan awal sebelum dilakukan bersih2:
selokan dah bau, gampang banget penuh, hujan dikit langsung penuh. dah banyak daun2 berguguran juga disitu.nyamuk2 juga menernakkan diri disitu. pokoke dah emergency deh...
kondisi di sekitar selokan, ada bbrp tanaman perdu dan cabe. disitu juga ada tempat sampah dan tempat tiang bendera.

uraian kegiatan yang akan dilakukan dari bersihin selokan adalah:
  1. mobilisasi alat, berupa cetok ato sekrop ato kaleng bekas ato sapu lidi, karung buat nampung limbah (lumpur dan sampah)
  2. mobilisasi SDM, berupa diri sendiri dan suami :D
  3. proses pembersihan, mengeluarkan lumpur dan kotoran dari selokan
  4. pembersihan sisa2 pekerjaan
  5. pembuangan lumpur dan kotoran
  6. demobilisasi alat dan SDM
prakiraan dampak dari bersihin selokan adalah:
1. dampak sosial,
  • tetangga mungkin terganggu karena dampak yang ditimbulkan saat kita mengaduk2 selokan dan mengeluarkan lumpur beserta kotoran akan bikin bau lingkungan sekitar.
  • tetangga mungkin terinspirasi karena trus liat selokannya sendiri kok juga kotor.
  • anak2 pada pengen ikutan main2 di selokan :D
  • suami sebagai salah satu SDM utama akan minta cemilan dan minuman yang enak setelah pekerjaan selesai :D
2. dampak pencemaran udara
3. dampak pencemaran tanah dan perusakan tanaman, karena lumpur dan kotoran diletakkan di pinggir2 selokan

pelingkupan dampak besar dan penting:
1. dampak pencemaran udara yang merebak ke tetangga bisa mengakibatkan ketidaknyamanan hidup bertetangga, sehingga dampak ini dinyatakan besar dan penting.
2. dampak tetangga terinspirasi juga besar dan penting, karena kalo memang terinspirasi bisa makin menyegarkan lingkungan sekitar.
3. dampak pencemaran tanah ini juga besar dan penting karena kalo dibiarin aja, taneman2 sekitar bisa pada mati.
4. anak2 ikutan main2 di selokan termasuk dampak penting dan sedang.
5. suami minta cemilan ini termasuk dampak buesar dan puenting, soale kalo ga dituruti bisa mogok :p

rencana pengelolaan dan pemantauan dampak:
1. informasikan ke tetangga kalo mo bersih2 selokan.
2. sedikit ngompori tetangga untuk ikut serta, kalo perlu janjiin gorengan kalo tetangga juga mo ikutan nimbrung, sekalian bisa sebagai jawaban pengelolaan dampak suami minta cemilan :D
3. sediain kantong2 untuk sampah dan lumpur serta kontak tukang sampah langganan supaya ready untuk mengevakuasi kantong2 sampah segera.
4. beri tahu batasan2 yang boleh dan tidak boleh pada anak2 saat membantu pekerjaan bersih2.
5. pemantauan dilakukan setiap saat selama pekerjaan berlangsung.

setelah kajian lingkungan dibuat, trus dipresentasikan ke tim penilai. dalam hal ini adalah penghuni rumah. kalo menurut tim penilai kegiatan itu layak diteruskan, maka kegiatan akan berlanjut sesuai rencana. tp bila tim penilai menyatakan kegiatan itu tidak layak diteruskan karena waktunya tidak tepat, maka kegiatan harus ditunda.

kira2 isinya kajian lingkungan tuh kayak gitu. cuma.... kalo AMDAL, isinya jauh lebih kompleks dengan jangka waktu yang jauh lebih lama. syarat2nya juga banyak. untuk menentukan rona lingkungan juga lebih rumit, musti dipantengin betul flora fauna-nya, kondisi airnya, dsb.
sebenernya kalo kajian lingkungan itu dilakukan dengan benar dan serius, maka kondisi lingkungan lebih terjaga.

Tidak ada komentar: