ada banyak alasan knp aku magabut. pas awal2 dulu, ada byk tugas yang aku ga mungkin mengerjakan. aku tidak ahli di bidang tersebut, dan ga mungkin dipaksakan dalam waktu dekat. menurutku perlu waktu setidaknya 10 tahun belajar dan harus kontinyu untuk bisa melakukan tugas2 yang awalnya diberikan padaku. sampai pada akhirnya atasanku menemukan tugas yang sangat cocok dengan pendidikan formalku, maka bekerjalah aku dengan riang gembira.
dari berbagai pengalaman yang pernah aku alami selama ini, baik pada masa magabutku maupun saat aku pernah mendapat kesempatan punya anak buah, aku punya bbrp kesimpulan terkait kenapa sih ada karyawan yang sampe magabut dalam jangka waktu lama.
- sama seperti saat ngurus anak2. kalo ada yang salah dengan anak2, yang pertama harus dipertanyakan adalah orang tuanya. dalam hal ini adalah atasan langsung. leadership atasan langsung perlu dipertanyakan. apakah karyawan magabut karena atasan langsung gagal memberi pekerjaan yang cocok. apakah atasan langsung hanya peduli dengan target2 dia sendiri yang didapat dari atasannya lagi? karena, kadang2, ada magabuter yang sebenernya punya potensi luar biasa. namun, karena atasan langsung tidak mampu membina, miskin leadership, maka magabuter ini merajalela.
- kalo atasan langsung sebenernya sudah bekerja maksimal, sudah berusaha melakukan pendekatan2 personal, tp tiada hasil yang nyata. selanjutnya, perlu di evaluasi kembali tentang penempatan karyawan. apakah divisi yang sekarang sudah cocok? belum tentu anak teknik mesin cocok ngurusi mesin. beberapa kali aku ketemu orang2 teknik yang cocok di front office atau kehumasan atau ngurus umum. sayangnya mmg orang2 teknik ini sering underestimate dengan posisi2 tsb. padahal kehumasan adalah salah satu ujung tombak lho.... apalg kalo pas saat genting dan ngadepin karyawan. trus ngurus umum tuh, keliatannya aja sepele. tp kadang2 mereka bener2 mampu melakukan hal2 ajaib luar biasa. ga semua orang lho bisa melakukan hal2 semacam itu.
- kalo evaluasi yang tertulis pada nomor 2 tidak dilakukan, maka yang perlu dievaluasi adalah kinerja SDMnya hahaha...... niat ngurus orang apa nggak. ato mungkin org2 SDM itu perlu di evaluasi apakah cocok ngurus SDM apa nggak. masalahnya, kalo ga cocok gmn? soale sebagian besar dr mereka kan non teknik. lha kalo pabriknya pabrik teknik yang butuh spesifikasi khusus di bidang ke teknik-an, brarti mereka musti di sapu bersih dong hahaha....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar