menjelang berangkat haji adalah masa2 yang sangat penuh buatku. 2 minggu sebelum jadwal keberangkatan kami, bapak jatuh sampe bonggol tulang pahanya bergeser dari mangkoknya.
pagi itu luar biasa, aku pamit ke kantor dalam kondisi bapak terbaring di lantai. bapak bilang, gpp tinggal aja. bapak bilang, dia mau menenangkan badannya dulu. karena ada ibu dan asistennya ibu, aku tetep brangkat ke kantor. kira2 jam 8.30, ibu telp. bapak ga bisa bangun. pulanglah kami. mas juga disuruh pulang. dan mengantar bapak ke RS.
seminggu bapak di RS. rasanya luar biasa. membayangkan ibu harus merawat bapak dan kutitipi anak2 selama 40 hari kepergian kami.
alhamdulillah seminggu bapak boleh pulang. meskipun ga boleh bangun dan banyak bergerak. setidaknya ibu ga perlu riwa riwi.
alhamdulillah astra-nya mau nginep selama kepergian kami.
alhamdulillah.....
sedikit bernafas lega.
sedikitpun aku ga berpikiran untuk membatalkan kepergian kami. bapak ga akan suka. bapak begitu kepingin melihat anaknya berangkat. kami harus berangkat.
ribuan, jutaan, milyaran doa. setiap detik, menit, jam. setiap desir darah, nafas.
ya Allah, aku takkan membatalkan tanpa perintahMu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar