Senin, 13 Juni 2016

Pola Asuh Anak yang Ibunya Bekerja

Nemu ini....

Resume Indonesia Morning Show NET TV
oleh: ibu Elly Risman, Psi.
Rabu, 24 Februari 2016

 
Yang hilang dari ibu bekerja adalah:
  1.  Attachment (kelengketan). 
       Bukan dari segi fisik melainkan dari jiwa ke jiwa. Dengan kurangnya attachment ini, maka
       rangsangan ke otak juga berkurang. Saat discan, anak dengan attachment yang cukup akan lebih
       berwarna dibandingkan yang kurang.
  2. Waktu.
      Waktu terbagi dua, yaitu real time dan moment. Moment anak mulai berjalan, mulai bicara. Ada
      kebutuhan anak yang tidak dapat dipenuhi oleh disini.
  3. Komunikasi.
      Saat anak beranjak dewasa, komunikasi biasanya lebih banyak menggunakan media HP. Tidak
      ada ekspresi yang bisa ditangkap.

Kita harus menyadari tiga poin yang hilang tersebut. Otak akan bekerja sesuai dengan kebiasaan terbentuk. Pada ibu yang bekerja dalam otaknya mau tidak mau porsi pikirannya akan lebih didominasi oleh masalah pekerjaan. Akhirnya porsi anak juga akan jadi berkurang secara otomatis. Switching harus didorong oleh kesadaran yang besar dukungan keluarga, dan upaya dari orang yang bersangkutan.

Bagaimana menyiasatinya?

1. Attachment.
Saat pulang ambillah jarak antara pekerjaan dengan tanggung jawab seagai ibu/ayah. Lepaskan semua beban pekerjaan di tempat kerja, entah itu tugas yang masih belum terselesaikan atau kemacetan di jalan yang membuat stres. Kita harus selalu ingat bahwa ketika diamanahi seorang anak, maka kita bertangung jawab penuh pada Allah. Gunakan waktu untuk lebih banyak mengobrol, memeluk, membaca bahasa tubuh dan mendengarkan perasaannya. Ini bukan masalah quality time versus quantity time. Tidak akan mungkin ada quality time tanpa ada quantity time.

2. Komunikasi.
Harus pandai membaca bahasa tubuh dan menebak perasaannya agar anak merasakan adanya penerimaan.

3. 30 menit sebelum sampai rumah, kita harus fokus. Tinggalkan semua pikiran tentnag gadget.

!!! Camkan dalam hati, anakku sudah menungu di rumah, anakku yang merupakan titipan dari Allah, anakku bisa saja sewaktu-waktu diambil oleh pemiliknya, saya harus memenuhi atau membayar waktu kala tidak berada disampingnya.

Jika tubuh terlalu lelah sedangkan anak terlalu cranky, beri batasan pada anak, 'Maaf ya, Nak. Ibu/ Ayah capek, kalau kamu begitu terus, Ibu/ Ayah bisa marah, sebentar ya.' Lalu usahakan untuk cooling down diri sendiri, bisa dengan shalat, mandi, atau hal lainnya. Pikirkan lagi dalam-dalam bahwa hutang waktu pada anak harus dibayar.

Jika amat terpaksa mengunakan baby sitter, maka camkan dalam hati bahwa dia hanyalah asisten. Kita juga harus telusuri riwayat baby sitter dengan baik. Bagaimana latar belakang keluarganya? Pola asuh ayah dan ibunya? Karena secara langsung akan mempengaruhi caranya merawat anak kita. Jangan lupa untuk cek HPnya untuk mengetahui adanya pornografi atau tidak. Hal yang terakhir adalah poin yang kerap terlewatkan pada kebanyakan keluarga saat ini.

Sumber: https://sites.google.com/site/duniabermainattaya/bundabelajar/catatan-bunda-elly-risman/polaasuhanakyangibunyabekerja

Tidak ada komentar: